UAS kepemimpinan manajemen
Nama : Nabilla Zahrani
NIM : 0102.22.0005
Fakultas/prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Matakuliah : Kepemimpinan Manajemen
UAS
Soal No. 3
Kepemimpinan Pendidikan Syeikh Shamsuddin Pasai: Teladan Pemimpin Visioner di Pesisir Selat Melaka untuk Manajemen Organisasi Modern
Pendahuluan
Wilayah pesisir Selat Melaka telah lama menjadi pusat perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara. Posisi strategis sebagai jalur perdagangan internasional tidak hanya memunculkan kemajuan ekonomi, tetapi juga menjadi medan subur bagi perkembangan pendidikan dan dakwah Islam. Salah satu tokoh yang memainkan peran penting dalam transformasi pendidikan Islam di kawasan ini adalah Syeikh Shamsuddin Pasai, ulama besar yang berkontribusi signifikan dalam pembentukan karakter kepemimpinan pendidikan Islam di Nusantara.
Syeikh Shamsuddin Pasai dikenal sebagai salah satu dari empat ulama terkemuka yang berperan besar dalam sejarah pembentukan dan perkembangan Islam di Asia Tenggara. Beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama, tetapi juga sebagai pemimpin pendidikan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kebutuhan masyarakat pesisir Selat Melaka pada masanya.
1. Profil Syeikh Shamsuddin Pasai
Syeikh Shamsuddin Pasai merupakan tokoh ulama yang hidup pada periode kejayaan Kesultanan Pasai di wilayah pesisir Selat Melaka. Pendidikan awal beliau diperoleh di Pasai, khususnya dari ulama-ulama terkemuka pada periode Kesultanan Pasai. Pada akhir abad ke-16, beliau melanjutkan perjalanan intelektualnya dengan hijrah ke Koetaradja, Aceh Darussalam, untuk mendalami ilmu agama.
Perjalanan pendidikan ini menunjukkan karakteristik kepemimpinan yang tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri. Syeikh Shamsuddin Pasai memahami bahwa seorang pemimpin pendidikan harus senantiasa meningkatkan kapasitas keilmuannya untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
2. Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan dan Dakwah
1. Kepemimpinan Transformasional
Syeikh Shamsuddin Pasai menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yang berfokus pada perubahan mendasar dalam cara pandang masyarakat terhadap pendidikan Islam. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu agama secara konvensional, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan konteks sosial budaya masyarakat pesisir Selat Melaka.
Pendekatan transformasional ini tercermin dalam kemampuan beliau untuk mengubah paradigma masyarakat dari yang semula mungkin kurang memahami pentingnya pendidikan formal menjadi masyarakat yang menghargai dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan konsep kepemimpinan pendidikan Islam yang menekankan pada kemampuan pemimpin untuk menggerakkan dan menginspirasi orang lain mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Kepemimpinan Visioner
Sebagai pemimpin visioner, Syeikh Shamsuddin Pasai memiliki pandangan jauh ke depan mengenai pentingnya pendidikan Islam sebagai fondasi peradaban. Beliau memahami bahwa posisi strategis Selat Melaka sebagai jalur perdagangan internasional memerlukan sumber daya manusia yang tidak hanya memahami ajaran Islam, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai budaya dan peradaban.
Visi ini direalisasikan melalui pengembangan kurikulum pendidikan yang tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Syeikh Shamsuddin Pasai memahami pentingnya keseimbangan antara spiritualitas dan praktikalitas dalam pendidikan.
3. Kepemimpinan Kolaboratif
Dalam mengembangkan pendidikan dan dakwah, Syeikh Shamsuddin Pasai menerapkan pendekatan kolaboratif dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Beliau tidak bekerja sendiri, tetapi membangun jaringan dengan ulama-ulama lain, pedagang, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang komprehensif.
Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan beliau untuk memperoleh dukungan yang luas dari masyarakat dalam mengimplementasikan program-program pendidikan dan dakwah. Hal ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya membangun konsensus dan partisipasi aktif dalam mencapai tujuan pendidikan.
4. Kepemimpinan Adaptif
Syeikh Shamsuddin Pasai menunjukkan kemampuan adaptif yang luar biasa dalam menghadapi dinamika sosial dan politik pada masanya. Beliau mampu menyesuaikan metode pendidikan dan dakwah dengan konteks lokal tanpa mengorbankan esensi ajaran Islam. Fleksibilitas ini memungkinkan beliau untuk mencapai efektivitas yang tinggi dalam proses pendidikan dan dakwah.
Kepemimpinan adaptif ini tercermin dalam kemampuan beliau untuk memanfaatkan kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat pesisir Selat Melaka sebagai media pembelajaran. Pendekatan kontekstual ini membuat pesan-pesan pendidikan dan dakwah menjadi lebih relevan dan mudah dipahami oleh masyarakat.
3. Nilai-nilai Kepemimpinan untuk Manajemen Organisasi Modern
1. Integritas dan Keteladanan
Syeikh Shamsuddin Pasai menunjukkan integritas yang tinggi dalam setiap aspek kepemimpinannya. Beliau tidak hanya mengajarkan nilai-nilai Islam secara teoritis, tetapi juga mendemonstrasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanan ini menjadi kunci efektivitas kepemimpinannya dalam mempengaruhi masyarakat.
Dalam konteks manajemen organisasi modern, nilai integritas dan keteladanan menjadi fondasi kepercayaan antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin yang memiliki integritas tinggi akan mampu membangun budaya organisasi yang sehat dan produktif.
2. Pembelajaran Berkelanjutan
Komitmen Syeikh Shamsuddin Pasai terhadap pembelajaran berkelanjutan, sebagaimana tercermin dalam perjalanan pendidikannya dari Pasai ke Aceh, menunjukkan pentingnya sikap selalu belajar bagi seorang pemimpin. Dalam era modern yang penuh dengan perubahan cepat, kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi menjadi kunci keberhasilan organisasi.
Pemimpin modern perlu menerapkan konsep lifelong learning dan mendorong budaya pembelajaran dalam organisasi. Hal ini akan memastikan bahwa organisasi dapat terus berkembang dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
3. Komunikasi Efektif
Kemampuan Syeikh Shamsuddin Pasai dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan dan dakwah dengan cara yang dapat dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat menunjukkan keahlian komunikasi yang luar biasa. Beliau mampu menggunakan bahasa dan pendekatan yang sesuai dengan konteks audiens tanpa mengurangi substansi pesan.
Dalam manajemen organisasi modern, kemampuan komunikasi efektif menjadi keterampilan fundamental yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Komunikasi yang baik akan memfasilitasi koordinasi, motivasi, dan pencapaian tujuan organisasi.
4. Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan Syeikh Shamsuddin Pasai yang adaptif menunjukkan pemahaman tentang pentingnya menyesuaikan pendekatan kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Beliau tidak menggunakan pendekatan yang kaku, tetapi fleksibel dalam menerapkan strategi yang paling efektif untuk mencapai tujuan.
Konsep kepemimpinan situasional ini sangat relevan dalam manajemen organisasi modern yang menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dan kompleks. Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi situasi dan memilih gaya kepemimpinan yang paling tepat.
5. Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Fokus Syeikh Shamsuddin Pasai pada pengembangan kapasitas masyarakat melalui pendidikan menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan sumber daya manusia. Beliau memahami bahwa investasi dalam pendidikan dan pengembangan manusia merupakan kunci pembangunan jangka panjang.
Dalam organisasi modern, pemimpin perlu memiliki orientasi yang kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia. Investasi dalam pelatihan, pengembangan karier, dan peningkatan kompetensi karyawan akan menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik.
6. Manajemen Perubahan
Kemampuan Syeikh Shamsuddin Pasai dalam menghadapi dan mengelola perubahan sosial pada masanya menunjukkan keahlian dalam manajemen perubahan. Beliau tidak hanya reaktif terhadap perubahan, tetapi proaktif dalam menciptakan perubahan positif melalui pendidikan dan dakwah.
Dalam era modern yang penuh dengan disrupsi dan perubahan cepat, kemampuan manajemen perubahan menjadi keterampilan kritis bagi pemimpin organisasi. Pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan, merencanakan strategi adaptasi, dan memandu organisasi melalui proses transformasi.
4. Relevansi dengan Manajemen Organisasi Modern
1. Kepemimpinan Berbasis Nilai
Pendekatan Syeikh Shamsuddin Pasai yang berdasarkan nilai-nilai Islam dapat diadaptasi dalam konteks organisasi modern sebagai kepemimpinan berbasis nilai. Organisasi yang memiliki nilai-nilai yang jelas dan konsisten akan memiliki identitas yang kuat dan mampu mempertahankan komitmen karyawan jangka panjang.
2. Organisasi Pembelajaran
Konsep pembelajaran berkelanjutan yang diterapkan oleh Syeikh Shamsuddin Pasai sejalan dengan konsep learning organization dalam manajemen modern. Organisasi yang mampu belajar dan beradaptasi dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
3. Kepemimpinan Inklusif
Pendekatan kolaboratif yang diterapkan oleh Syeikh Shamsuddin Pasai mencerminkan pentingnya kepemimpinan inklusif dalam organisasi modern. Pemimpin yang mampu melibatkan berbagai stakeholder dalam proses pengambilan keputusan akan menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
4. Inovasi dan Kreativitas
Kemampuan Syeikh Shamsuddin Pasai dalam mengembangkan metode pendidikan dan dakwah yang inovatif menunjukkan pentingnya kreativitas dalam kepemimpinan. Organisasi modern memerlukan pemimpin yang mampu berpikir out of the box dan mengembangkan solusi kreatif untuk menghadapi tantangan.
5. Kesimpulan
Syeikh Shamsuddin Pasai merupakan contoh pemimpin pendidikan yang berhasil menggabungkan visi spiritual dengan pragmatisme dalam mengembangkan pendidikan Islam di wilayah pesisir Selat Melaka. Gaya kepemimpinannya yang transformasional, visioner, kolaboratif, dan adaptif memberikan teladan yang berharga bagi pemimpin organisasi modern.
Nilai-nilai kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Syeikh Shamsuddin Pasai, seperti integritas, pembelajaran berkelanjutan, komunikasi efektif, kepemimpinan situasional, pemberdayaan sumber daya manusia, dan manajemen perubahan, tetap relevan dan dapat diadaptasi dalam konteks manajemen organisasi modern.
Pembelajaran dari kepemimpinan Syeikh Shamsuddin Pasai menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif bukan hanya tentang otoritas atau kekuasaan, tetapi lebih kepada kemampuan untuk menginspirasi, memberdayakan, dan memfasilitasi pertumbuhan orang lain. Dalam era modern yang penuh dengan tantangan dan perubahan, nilai-nilai kepemimpinan yang timeless ini menjadi semakin penting untuk diterapkan dalam berbagai konteks organisasi.
Abdullah, M. A. (2022). Sejarah pendidikan Islam di Asia Tenggara: Perspektif ulama klasik. Jurnal Pendidikan Islam Nusantara, 8(2), 45-62.
Al-Attas, S. N. (2023). Konsep kepemimpinan dalam Islam: Tinjauan filosofis dan praktis. Islamic Leadership Review, 12(1), 23-38.
Bashori, B. (2024). Konsep kepemimpinan dalam pendidikan Islam. HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 78-95.
Hanifah, H., Fransiska, R. E., & Siregar, R. (2025). Kepala sekolah sebagai pemimpin visioner di era society 5.0. At-Tarbiyah: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam, 2(2), 112-128.
Husaini, A. (2021). Transformasi pendidikan Islam di era globalisasi. Jurnal Studi Islam, 15(3), 189- 205.
Mahmud, H. (2023). Nilai dasar dan moralitas kepemimpinan pendidikan Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 156-173.
Nasution, S. (2024). Kepemimpinan pendidikan di tengah kompleksitas perubahan. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(1), 334-349.
Rahmat, P. S. (2022). Sejarah dan perkembangan Islam di Selat Melaka. Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 18(1), 67-84.
Syafii, I. (2023). Manajemen organisasi dalam perspektif Islam. Leadership: Jurnal Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 201-218.
Yusuf, M. (2025). Edutainment dalam pendidikan agama Islam untuk mengembangkan literasi. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 14(1), 97-108.
Komentar
Posting Komentar